Cara Menyihir Audien Dengan Pidato


Saat mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia sewaktu SMP atau SMA biasanya siswa diberi tugas untuk membuat dan membawakan pidato di depan kelas disaksikan oleh seluruh murid dan guru Bahasa Indonesia. Bagi yang masih pemula dalam dunia pidato biasanya akan mengalami kesulitan saat menyusun teks pidato. Apalagi tampil membawakan pidato di depan banyak orang. Kadang ada rasa minder atau tidak percaya diri untuk berpidato di depan banyak orang.


Tidak ada yang meragukan kemampuan Presiden Soekarno yang mampu membuat kagum dan menyihir siapa saja ketika berpidato. Tentu saja untuk memiliki kemampuan retorika seperti itu harus melalui serangkaian pembelajaran, latihan, dan memiliki wawasan yang baik sebagai seorang orator. Pidato yang baik harus didahului dengan persiapan yang matang. Tujuan umum pidato adalah memberitahukan (informasi), mempengaruhi, dan menghibur.

Dalam kenyataannya, tidak ada pidato yang semata-mata menginformasikan, hanya mempengaruhi, atau hanya sekedar hiburan semata. Berpidato berarti menggunakan bahasa lisan, dalam ilmu retorika harus memenuhi tiga kriteria yaitu, kata-kata yang digunakan harus jelas, tepat, dan menarik. Kata-kata harus jelas berarti bahwa kata-katayang dipilih tidak boleh menimbulkan makna ganda, tetap dapat mengungkapkan gagasan secara cermat.

Cara persiapan sebelum orang berpidato juga beragam, tetapi yang pasti mereka semua mengharapkan pidato singkat nya mampu menyihir pendengar sehingga mereka akan mengikuti apa yang diinginkan atau apa yang menjadi targetnya. Apabila kita menginginkan pidato yang ita sampaikan bisa mengubah mindset berpikir seseorang, hingga tataran tingkah lakunya maka kita harus merencanakan strategi atau kiat-kiat pidato yang manjur.

Berikut kiat dahsyat menjadi pembicara yang hebat :

Sebelum pidato, lakukan persiapan sederhana namun amat penting. Persiapan bisa berupa minum air banyak selama sehari atau menyediakan teko air atau satu botol selama presentasi. Tarik nafas dengan pola 1-4-2 serangkaian tarikan nafas untuk melambatkan denyut jantung Anda, dan menyuplai dengan oksigen yang cukup. Hal ini juga bisa sebagai upaya kita menaklukkan rasa grogi saat berpidato singkat.
Masuklah ruangan dari sisi kiri. Hal ini mengakibatkan semua mata akan tertuju pada satu titik dan pandangan pendengar akan bergerak ke arah kiri dan juga akan merangsang otak belahan kanan yang bersifat tidak menghakimi – untuk bekerja.
Munculkan sikap percaya diri, antusiasme, kesungguhan yang sepenuh-penuhnya. Tariklah nafas panjang dan keluarkan kembali serta coba mengingatkan diri lagi hal apa yang bisa membuat hati nyaman dan bisa membuat percaya diri.
Tersenyumlah dan biarkan tubuh Anda mengekspresikan kondisi batiniah Anda.
Ketika berpidato di depan podium, lakukan kontak mata dengan pendengar selama tiga atau lima detik. Kemudian lihatlah wajah yang lain dan sepasang mata akan berbenturan dan akan membentuk pola percakapan mata.
Ketika Anda bergerak mendekati seseorang, ulurkan telapak tangan Anda dengan sudut sekitar 45°, melangkahlah dengan luwes dan tersenyumlah padanya.
Sisipkan setiap point dengan jeda, Anda akan memperoleh gairah tertentu, mendapatkan perhatian, dan menyampaikan pesan dengan tepat.
Menggunakan ungkapan-ungkapan bijak dalam pidato Anda.
Sebelum pidato, baik itu terkategori pidato singkat maupun pidato panjang, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai apa yang kita sampaikan dan perubahan apa yang ingin dicapai dari proses pidato tersebut. Singkatnya, kita perlu memiliki topik pidato dan tujuan. yang keduanya ada keterikatan topik yang kuat.

Seringkali Anda menjadi bingung ketika ingin mencari topik yang baik, sekan- akan dunia ini kekeringan topik atau pokok bahasan. Contoh topik pidato :
  1. Pengalaman dan kisah pribadi
  2. Topik pekerjaan
  3. Peristiwa up to date dan pembicaraan publik
  4. Masalah abadi: agama, pendidikan, persoalan masyarakat, dan problem pribadi
  5. Kilasan biografi orang-orang terkenal
  6. Kejadian unik, tertentu, dan jarang terjadi.

Kriteria topik yang baik menggunakan ukuran berikut :

· Topik disesuaikan dengan latar belakang pemahaman dan pengetahuan kita

· Topik harus kita sukai

· Topik harus diminati pendengar

· Topik sesuai dengan kemampuan pendengar

· Topik harus jelas ruang lingkupnya dan pembatasannya

· Topik harus sesuai waktu dan situasi

· Topik harus ditunjang dengan bahan lain

Dari kesekian topik di atas, pilihlah yang terbaik menurut Anda, kemudian susunlah kerangka pidato yang runtut. Dari kerangka pidato tersebut, akan muncul suatu pola pidato yang bisa menarik perhatian pendengar untuk mendengarkan isi pidato yang disampaikan.

Cara Membuka dan Memulai Pidato.
 

Pembukaan pidato merupakan bagian yang penting dan menentukan keberhasilan.. Kesalahan dalam memulai pidato akan memberikan pengaruh tidak baik terhadap seluruh susunan dan presentasi pidato. Pokok utama pembukaan pidato adalah menarik perhatian, menggambarkan latar belakang pembicaraan, dan mebuat kesan baik mengenai orator. Kesan pertama dari pendengar atau audien begitu penting. Sebagai pedoman, Anda bisa menggunakan beberapa cara membuka pidato sebagai berikut :
· Langsung masuk ke inti persoalan
· Menggambarkan latar belakang masalah
· Mencari benang merah antara tema pidato yang ingin dibahas dengan fakta ter update
· Menghubungkan dengan peristiwa yang diperingatkan
· Menghubungkan dengan tempat komunikator itu berlangsung
· Menghubungkan dengan suasana emosional yang sedang berkecamuk di khayalak umum
· Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang telah terjadi
· Menghubungkan dengan kepentingan vital masyarakat
· Memberikan pujian pada khayalak atas prestasi mereka capai
· Mengejutkan audience ketika memulai
· Mengajukan dengan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
· Memberikan kutipan-kutipan menarik
· Mengilustrasikan pengalaman pribadi
· Mengisahkan secara faktual, fiktif atau situasi hipotetis
· Menyampaikan prinsip-prinsip penting yang kebenarannya diakui
· Membuat humor

Cara Menutup Pidato.
Permulaan dan akhir pidato adalah saat- saat yang paling menentukan. Kalau permulaan harus bisa mengantarkan pada pikiran dan menambatkan perhatian pada pokok pembicaraan, maka penutup pidato harus dapat memfokuskan pikiran dan perasaan khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan penting dari seluruh isi pidato. Penutup pidato harus menggambarkan isi pidato secara jelas dan memunculkan pesan- pesan pidato yang harus diikuti oleh pendengar. Selain itu, akan ada gambaran klimaks dan kesan terakhir yang positif. Berikut ini beberapa cara untuk menutup pidato :
· Menyimpulkan ikhtisar pembicaraan.
· Menguatkan kembali Pokok permasalahan dengan kalimat yang bervariasi.
· Merangsang audience untuk menanggapi.
· Diakhiri dengan klimaks.
· Memberikan kutipan sajak, pribahasa, atau ucapan ahli.
· Menceritakan contoh yang berupoa ilustrasi dari tema pembicaraan.
· Memberikan pujian dan kesan menghargai audien.
· Membuat pernyataan yang humoris dan anekdot lucu.

Dengan mengetahui teknik-teknik pidato, cara membuka dan menutup pidato, diharapkan setiap pidato yang anda sampaikan akan memiliki kesan yang kuat dan termemori sampai kapanpun oleh pendengar atau audiens, Namun berhasil tidaknya anda menggunakan tehnik-tehnik dan pengetahuan tentang berpidato tergantung pada kreativitas Anda sendiri. Anda harus sering-sering berlatih dan mencoba teknik tersebut sehingga Anda akan terbiasa melakukannya di depan khalayak umum . Selamat mencoba :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS