Buat yang mau kultum bingung mau kultum apa, pake kultum gue pas zaman smp gue aja haha... kalo ga salah ini kultum gue bawain waktu mau ujian praktek bahasa indonesia. Kalo mau copy jangan lupa cc nya ya..
Asslammu’alaikum Wr. Wb
Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadlirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai keni’matan kepada kita dan menunjuki kita ke jalan yang benar
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad shallaLlahu alayhi wa sallam. Semoga kecintaan kita kepada beliau shallaLlahu alayhi wa sallam, dapat mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin, syuhadaa’ dan shalihin.
Alamdulilah, kita bisa berkumpul dikelas 9.1 yang tercinta ini. Dan izinkanlah saya untuk mengumandangkan kultum yang berjudul tradisi malam mingguan.
Ada gak sih yang gak tau malam minggu alias weeked day. Pasti udah familiar bangetkan dengan malam mingguan. Apalagi yang sering malam mingguan?
Jalan-jalan, mal-mal, pusat kota atau tempat hiburan lainnya pasti dibikin ramei oleh hari minggu. Malam minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar). Kegiatan ini mulai marak seiring dengan masuknya budaya barat yang lebih ‘membebaskan’ hubungan antara laki-laki dan perempuan.
Banyak remaja yang memanfaatkan waktu malam minggu atau malam ahad mereka untuk berhura-hura dan juga untuk ,wakuncar’(waktu kunjung pacar). Seolah-olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Kita ngerasa kalo hal tersebut menyenangkan, meski kita tahu, detik demi detik umur kita banyak kebuang sia-sia. Ati-ati lho fren, rutinitas yang sia-sia di malam minggu bisa jadi, akan bikin kita nyesel di kemudian hari. Apalagi kalo kita udah tua nanti. Sudah banyak sobat, contoh orang-orang yang ketika tua menyesali masa mudanya. Mereka sebelumnya tidak menggunakan waktu dengan seefisien mungkin.
Mereka cenderung ngelepasin waktu yang berharga begitu saja. Nah, berdasarkan survei (tahun 2006) terhadap warga Belgia yang berusia di atas 60 tahun, diperoleh informasi yang cukup mengejutkan. Hampir semua manula tersebut nyesel karena udah mengabaikan masa muda mereka. 72 % - menyesal karena kurang bekerja keras sewaktu masih muda, 67 % - menyesal karena salah memilih profesi atau karier, 63 % - menyesal karena kurang waktu mendidik anak mereka atau menggunakan pola didik yang salah, 58% - menyesal karena kurang berolahraga dan menjaga kesehatan, 11% - menyesal karena tidak memiliki cukup uang. Nah lho..
Ehem, ada pepatah Jawa yang bilang, “Blangkon (topi ala Jawa) iku bendholane nang ngguri, gak nang ngarep.” Artinya blangkon itu benjolannya di belakang, ga bakal ada di depan. Kalimat tadi itu punya makna, kalo penyesalan ga pernah datang di awal, tetapi selalu datang di akhir. Jadi kalo masa muda kita habisin dengan hura-hura doang, tanpa kera macan, alias kerja keras-main cantik, jangan kaget lho, kalo masa tua kita akan penuh dengan kekecewaan. Ya, ga puas ama masa tua, gara-gara sewaktu muda ga kita gunakan sebaik-baiknya.
Sobat, Allah SWT udah ngewanti-wanti kita soal manajemen waktu. Kita diperintahkan untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dan kalo kita membiarkan menit demi menit berlalu begitu saja, bersiaplah untuk menjadi orang-orang yang merugi. Di dunia, lebih-lebih di akhirat. Allah SWT berfirman,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (TQS. Al ’Ashr: 1-3).
Seharusnya, kita sudah mulai berpikir saat ini juga, tentang siapa kita, untuk apa kita di dunia, dan akan kemana kita setelah meninggal nanti. Tentunya ga cukup dengan sekedar menjawab tiga pertanyaan tadi saja. Tapi juga butuh realisasi. Artinya ga cukup, kalo kita hidup di dunia hanya sekedar bersenang-senang aja. Bener sobat, it’s not enough. Kita juga kudu mempersiapkan bekal kita untuk menghadap Allah SWT kelak. Nah, kalo masa muda kita banyak difokusin ke perayaan malam mingguan, mau jadi apa neh di akhirat nanti?
cr.
google.com│blog
railfha-fanblog.blogspot.com Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tidaklah demikian, karena remaja Islam sejati tidak akan mengikuti budaya orang-orang kafir. Tidak ada manfaat yang dapat diambil dari kegiatan hura-hura dan wakuncar yang kini sering dilakukan oleh sebagian remaja.
Malam minggu/ahad dan hari ahad hendaknya dijadikan sebagai waktu yang lebih bermanfaat dan lebih produktif. Dengan melakukan Kegiatan positif yang juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas aqidah dan akhlak islamiyah. Dengan demikian, hidup seorang remaja Islam sejati akan lebih berarti dan insyaAlloh mendapat ridho dari Alloh SWT.
Masa remaja merupakan masa emas dimana banyak impian, cita-cita, dan harapan tinggi dalam genggaman erat untuk diwujudkan. Jika masa remaja hanyaa dihabiskan hanya dengan mengikuti nafsu duniawi saja, hasilnya sungguh luar biasa sangat rugi. Kelak akan hidup terlunta-lunta dan menderita tidak hanya di dunia namun juga di akherat nanti.Na’udzubillahimindzalik.Wallahu’alam bi shawab
Demikianlah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat menjadi pedoman bagi kita agar kita menjadi muslim-muslimah yang diridhoi allah.
Fastabiqul khairot,
Wabilahittaufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr. wb